“Iz udahan gak enak,” protes puan tersebut tatkala lelaki tersebut kembali menyuapkan satu sendok bubur ayam ke dalam mulutnya yang terasa pahit.
“Dua sendok lagi, janji abis ini udahan!” sahut Faiz sembari mengusap sisa bubur yang sedikit belepotan di pinggir bibir ranum puan tersebut dengan jemarinya.
“Tuh, panasnya masih tinggi. Mau ke dokter aja kita?”
Sementara itu sang puan hanya menjawab dengan gelengan kepala sembari ia merekatkan selimut yang membungkus tubuhnya yang tengah meriang.
“Meriang ya? Aku pakein kaos kaki aja mau? Kaos kakinya di mana? Oh, di sini. Wait…”
“Well, done! Ayo, lanjut makan lagi. Tinggal dua suap lagi terus nanti minum obat ya cantik,” ucap lelaki tersebut sembari mengambil kembali mangkok berisi bubur tersebut.
“Aaaaa, ayo dua sendok lagi!” ujar Faiz menyemangati sang puan.
“Lho? Kok nangis? Kenapa? Gak suka buburnya ya? Yaudah, gak usah dimakan lagi ya, nih udah aku simpen buburnya. Gak disuapin lagi,”
“Mbak, kenapa nangis? Ada yang sakit?” tanya lelaki tersebut memastikan.
“H-hiks… K-kangen Ibu,” sahut puan tersebut seraya menangis sejadi-jadinya. Memang benar, tiap kali rasa sakit tengah menggerogoti tubuhnya, hanya sang ibu yang akan ia cari guna menenangkan rasa lelah hati dan fisik yang tengah ia rasakan.
Lantas, melihat sang puan yang kini nampak tengah pilu Faiz pun dengan sigap memberikan pelukan hangat guna menenangkan rasa sedih yang kini tengah dirasakan sang puan.
Tak banyak untaian kata yang ia ucapkan. Hanya pelukan hangat dan sesekali usapan di pucuk surai hitam sang puan yang mampu ia berikan guna menawarkan rasa tenang bagi puan cantiknya.
“Mau telfon Ibu aja?” tanya lelaki tersebut seusai ia memastikan bahwa tak lagi terdengar suara tangisan dari wanita tersebut. Tak ada jawaban, hanya suara dengkuran kecil yang menandakan bahwa puannya kini sudah tertidur lelap di dalam pelukannya.
“O-oh, you’re sleeping. Hmm, alright, sleep well. Jangan nangis lagi ya,” ucap lelaki tersebut pelan sembari memposisikan tubuh sang puan agar tidur dalam posisi yang lebih nyaman.
Leave a comment