The Kancut

“Kancut sialan!” maki lelaki tersebut sembari ia merobek kasar pakaian dalam milik sang kekasih yang kini sudah terlepas dari lekuk tubuh sang puan.

You’re still shaking?

“Sayang? Did I hurt you?” tanya Ghazam memastikan sebab kaki sang puan nampak masih sedikit bergetar usai keduanya melakukan aktivitas panas di sebuah kamar hotel tersebut.

“Ada yang sakit, Ca?”

Hug me, please,” pinta sang puan kepada lelaki tersebut. Tanpa adanya pertanyaan lanjutan, lelaki tersebut pun lekas memeluk erat tubuh polos sang puan yang kini sama sekali tengah tak mengenakan satu helai pakaianpun. Sebenarnya bukan hanya sang puan, ia pun sama tak mengenakan apa-apa sebab aktivitas panas yang mereka lakukan baru saja usai.

“Kamunya tadi keluar dimana?” tanya sang puan seraya menatap sayu manik hitam sang kekasih.

“Di dalem,”

Plak!
“Gila kamu?” sahut Varisha panik usai mendengarkan penuturan sang kekasih.

“Ssstt… Bercanda, Yang. Aku buang keluar kok tadi. Aku buang di paha kamu, nih masih lengket kan,” jelas Ghazam seraya ia mengambil dua helai tissue untuk membersihkan cairan kental tersebut.

“Hmm, Kak…”

“Ya?” sahut Ghazam yang kini masih sibuk membersihkan area paha sang kekasih.

“Jangan lagi post foto begitu tanpa izin aku. Minimal kasih tau aku dulu, jangan langsung post-post aja. Aku beneran gak suka kalau orang lain sampe lihat sesuatu yang seharusnya cuma aku aja yang lihat,”

“Ini semuanya punya aku, yang lain gak boleh lihat. Bahkan mau ngintip sedikit pun gak bakalan aku kasih izin,” ucap Varisha menjelaskan.

Cup!
“Iya, maaf ya. Gak lagi akunya begitu. Tapi kamunya juga jangan ngulang kayak tadi. Every inch of your body, ini semuanya punya aku. Aku gak kasih pinjem orang lain buat lihat, nyentuh apalagi sampe nyicip!” ucap lelaki tersebut sembari jemari nakalnya kembali menggerayangi tubuh polos sang puan.

“Aku orangnya pelit kalau soal beginian, aku gak suka berbagi kalau soal kamu. Nih ya, kalau bisa mau aku tulisin aja sebadan-badan kamu pake spidol permanen kalau semuanya punya Ghazam,”

“Ishhhh, tangannya gak usah nakal!” protes sang puan sebab kini jemari lelaki tersebut mulai beralih ke arah tubuh atasnya.

“Sekali lagi yuk?” pinta Ghazam kepada sang kekasih.

“Ck! Main terus…”

“Abis ini kita mam sate padang di depan? Ada kerupuk kulitnya juga tadi aku liat! Mau gak?” bujuk Ghazam agar sang puan luluh.

“Satu kali aja ya tapi?”

“Iya, satu kali aja. Sekalian kita main di shower aja biar kalau udah selesai bisa langsung bersih-bersih,” tutur lelaki tersebut kepada sang puan.

Okay,” sahut Varisha setuju kemudian ia pun bersama sang kekasih melanjutkan aktivitas keduanya di toilet kamar hotel tersebut.



Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started