Varisha kini tengah berusaha bangun dari tidur lelapnya sebab secara samat ia mendengar suara sang putera yang kini tengah memanggilnya.
“Mommy, bangun. Abang Ai udah pulang Mommy,” ucap anak lelaki tersebut yang kini ikut berbaring di ranjang rumah sakit bersebelahan dengan sang ibu.
“A-abang? Abang Ai?” sahut Varisha kaget sebab kini terang-terangan ia melihat sang anak yang kini tengah berbaring di sebelahnya.
“Iya, Mommy. Ini Abang, Abang udah pulang, Abang kangen sama Mommy,” adu anak lelaki tersebut sembari menghambur ke dalam pelukan sang ibunda.
“A-abang… Abang kemana aja, nak? Mommy khawatir banget sama Abang,” ucap Varisha yang kini tengah menangis menumpahkan segala luapan emosinya sedari kemarin. Ia sudah tidak memperdulikan lagi selang infus yang kini sudah terlepas dari pergelangan tangannya, yang ingin ia lakukan sekarang hanyalah memeluk erat tubuh sang putra dan melampiaskan segala rasa khawatirnya.
“Mommy, jangan nangis lagi. Abang janji gak bakalan nakal lagi, Abang janji abis ini Abang bakal nurut terus sama Mommy,” ucap sang anak seraya ia menyeka air mata sang ibu dengan jemari mungilnya.
“I-iya, Mommy gak nangis lagi. Nih, udah Mommy gak nangis lagi Bang,” sahut Varisha berusaha menghentikan tangisannya di depan sang anak sambil tersenyum.
Cup!
“Abang sayang sama Mommy. Mommy Aca adalah Mommy paling baik di dunia, gak ada yang bisa gantiin Mommy Aca. Titik,” ucap anak lelaki tersebut tulus seusai ia memberi kecupan di kening sang ibunda.
Cup!
“Mommy Aca juga sayang banget sama Abang Ai, Abang Ai jangan pergi lagi ya,” balas Varisha seraya manatap hangat wajah putra sulungnya.
“Ya, Mommy. Abang janji gak akan lagi pergi jauh-jauh dari Mommy,” sahut sang anak mengakhiri perbincangan mereka di hari itu.
Leave a comment